Realitapost.com, Pesisir Barat – Pariwisata di Pesisir Barat selama ini selalu mengandalkan obyek wisata pantai sebagai andalan utama. Dari destinasi yang ada, destinasi wisata pantai yang sudah dikelola Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat ( Pesibar)
Sebelum COVID-19 masuk, Pesibar adalah destinasi wisata yang sedang berkembang dengan banyaknya jumlah kunjungan wisatawan nusantara ataupun mancanegara. Pada 2018, wisatawan yang masuk Pesibar jumlahnya cukup signifikan.
Saat ini, setelah COVID-19 ada di Pesibar, pariwisata mengalami penurunan Walau pantai-pantai masih dibuka dan menebarkan pesonanya, namun wisatawan masih banyak yang belum mau berkunjung ke Pesibar .
Dengan kondisi sekarang, pendapatan dari pariwisata juga masih akan sulit didapat dengan jumlah yang ideal. wisawatan ke Pesibar sejak Januari-September, namun pendapatan masih jauh dari ideal, kawasan pantai sangat populer tersebut, Pantai Labuhan Jukung (Labju)dan Karang Nyimbor masih memperlihatkan aktivitas yang cukup ramai dengan banyaknya wisatawan yang berenang.
Dibandingkan setahun lalu, rupa Pantai Labju memang sudah banyak berubah. Bibir pantai yang dulunya ramai dihuni para pedagang kaki lima, saat ini sudah bersih dan terlihat tertib. Sebagai gantinya, area taman yang membatasi pantai dengan jalan raya kini sudah tertata rapi
Kehadiran taman yang dilengkapi area tempat duduk tersebut membentang di sepanjang pantai Labju yang secara administrasi masuk wilayah Kecamatan Pesisir Tengah. Wisatawan yang sedang menikmati keindahan pantai, kemudian memanfaatkannya sebagai tempat bercengkerama.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesibar Gunawan MS i mengungkapkan bahwa penurunan wisatawan yang berkunjung ke Pesibar memang tak bisa dihindari lagi. Terutama, sejak ditutup dari aktivitas pariwisata selama hampir empat bulan.
Saat berbincang dengan Realitapost.com Gunawan menerangkan bahwa saat ini kondisi pariwisata Pesibar sedang bergeliat untuk bangun. Namun, dengan kondisi sekarang di mana COVID-19. Sebelum COVID-19 masuk ke Pesibar, dia sudah biasa melihat wisatawan berlalu lalang di sekitar pantai dari sejak pagi hingga malam hari. Situasi tersebut juga biasa dilihatnya di sepanjang pantai Tanjung Setia yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari pantai labju.
Namun sekarang, wisatawan bisa dihitung dengan jari yang berlalu lalang di sekitar pantai. Bahkan, setelah matahari tenggelam, pantai Labju yang biasanya masih tetap ramai, pada saat sekarang sudah berubah menjadi kawasan sepi.
“Hanya warga saja yang berlalu lalang di sini. Itu juga tidak banyak, karena warga juga banyak yang diam di rumah, Beruntung, walau wisatawan sepi, di Labju tidak mengalami penurunan pendapatan, karena sebagai pedagang rutin didapat sejak berstatus jadi daerah otonomi baru (DOB) pada 2012 lalu.“Memang demikian adanya,” ucap dia singkat.
Secara keseluruhan, COVID-19 memberikan dampak negatif pada pertumbuhan pariwisata Pesibar. Walau dari Januari hingga sekarang kunjungan wisatawan, baik nusantara ataupun mancanegara sudah lumayan Namun jumlahnya cukup berbeda jauh dibandingkan periode yang sama pada 2020
Tahun lalu untuk periode yang sama, Gunawan mengatakan wisatawan ke Pesibar dengan pendapatan asli daerah Sementara, untuk periode sekarang dari Januari-September 2021 dengan jumlah pendapatannya tidak mencapai target yang di dambakan. Walau ada tren peningkatan jumlah kunjungan wisawatan sejak pariwisata dibuka kembali pada awal Juni, namun dia tidak mengelak jika target pendapatan dari pariwisata masih jauh dari yang ditetapkan.“Memang terus ada peningkatan jumlah kunjungan, tapi belum pulih,”
Gunawan menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Pesibar akan terus membuka diri untuk menyambut wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) seperti sekarang. Tetapi, agar tetap bisa mengendalikan situasi, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Diketahui, Kabupaten Pangandaran adalah DOB yang berdiri pada 25 Oktober 2012. Secara geografi kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kaur dan Tanggamus Kabupaten Lambar, Dengan lima belas kecamatan yang saat ini ada, Pesibar mendeklarasikan diri sebagai daerah dengan pariwisata sebagai andalan utama. Dari lima belas kecamatan, sembilan di antaranya memiliki wilayah pantai.
Adapun, obyek pariwisata yang sudah dikelola oleh Pemkab Pesibar, adalah Pantai Labuhan Jukung dan Karang nyimbur. dia paham bahwa pariwisata di daerahnya tidak akan pulih seperti sedia kala.
Oleh karena kitu, walau sudah dibuka sejak awal Juni 2020, pariwisata masih berjalan cukup lambat dan itu ditandai dengan masih banyaknya pertokoan, hotel, restoran yang belum beroperasi kembali.“Memang demikian adanya,” ucap dia.(Ruskan)