banner 728x250

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Resmikan Kantor Balai Bahasa Provinsi Bengkulu Cermin Kemajuan Pendidikan Bengkulu

banner 120x600

BENGKULU, Realitapost.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, meresmikan Kantor Balai Bahasa Provinsi Bengkulu dalam kunjungan kerjanya pada Kamis (27/2). Kehadiran Menteri Mu’ti menandai kemajuan signifikan bagi dunia pendidikan di Bengkulu, yang sejalan dengan amanat Undang-Undang yang mengalokasikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan.

“Peresmian Balai Bahasa ini diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi bahasa dalam dunia pendidikan, serta memperkuat pembinaan kebahasaan di Bengkulu,” ujar Prof. Abdul Mu’ti dalam sambutannya.

Mendikdasmen ini juga didampingi oleh Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, Hj. Dewi Coryati, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Haryadi, Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu Dwi Laili Sukmawati yang turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menegaskan komitmennya untuk mengembangkan konsep Green School atau sekolah hijau, yang mencakup baik sekolah negeri maupun swasta. Konsep ini bertujuan mendorong pendidikan berbasis lingkungan dan keberlanjutan yang lebih terintegrasi dengan kebijakan nasional.

Sekda Bengkulu, Haryadi, menekankan pentingnya menjaga alam Indonesia, terutama di Bengkulu, dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Green School. “Kita sepakat dengan arahan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, jaga alam Indonesia, jaga alam Bengkulu. Kita ingin Bumi Merah Putih tetap hijau, lestari, dan berkelanjutan,” ujarnya setelah mendampingi Menteri Mu’ti dalam kunjungan ke SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu.

Pemprov Bengkulu juga berencana untuk mengeluarkan kebijakan turunan bagi pemerintah kabupaten/kota guna memastikan program Green School ini dapat berjalan efektif di tingkat lokal. Selain itu, kebijakan ini akan mengoptimalkan sekolah berbasis Adiwiyata, yang fokus pada pendidikan lingkungan yang berkelanjutan.

Menteri Mu’ti menegaskan, sekolah ramah lingkungan merupakan salah satu prioritas kementerian. “Konsep Adiwiyata dalam Green School tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih berkelanjutan,” kata Menteri Mu’ti.

Beliau juga menambahkan, selain pengembangan teknologi, yang lebih mendesak adalah membangun budaya ramah lingkungan. “Kesadaran kolektif dalam menjaga alam akan menjadi fondasi bagi gerakan Green Society, di mana masyarakat secara aktif terlibat dalam menjaga keseimbangan lingkungan,” ujarnya.

Peresmian Balai Bahasa Provinsi Bengkulu ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam meningkatkan literasi dan pembinaan bahasa di daerah, sekaligus memperkuat kesadaran lingkungan dalam dunia pendidikan. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan Bengkulu dapat menjadi contoh dalam integrasi pendidikan dan pelestarian lingkungan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *