banner 728x250
Blog  

Penderitaan Ibu Kasni Cermin Kezoliman Walikota

banner 120x600

Realitapost.com, Opini – Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak. Inilah adalah pepatah yang mungkin cocok saya sampaikan, melihat bagaimana sepak terjang yang dilakukan oleh Walikota Bengkulu, yang beberapa hari yang lalu telah menyudutkan pihak sekolah dengan viralnya video SMKN 6 Kota Bengkulu sebagai satu-satunya pihak yang harus disalahkan terhadap penahanan ijazah siswanya yang sudah sejak 2018.

Dengan mengenyampingkan nilai-nilai kekeluargaan dan tidak melihat relitas bahwa sekolah punya hubungan yang sangat dekat dengan siswanya, seakan-akan Walikota adalah super hero yang mampu menembus batas, dan tanpa konfirmasi secara aktual menggali sebab musabab kenapa ijazah tersebut ditahan oleh pihak sekolah, maka seakan-akan pihak sekolah merupakan penyebab tunggal dan telah melakukan kesalahan fatal, dunia melihat video viral dengan statemen bebaskan ijazah siswa Bengkulu. 

Bagi masyarakat tentu tindakan sang Walikota Bengkulu ini adalah bak pahlawan dalam memenangkan peperangan, dan tidak melihat bahwa dibalik itu pihak sekolah telah menjadi bahan olok-olokan dari berbagai kalangan. Kenapa begitu getolnya Walikota Bengkulu berteriak lantang bebaskan ijazah, itu karena kebetulan SMA itu adalah lembaga yang berada di bawah pemprov, sehingga dikait-kaitkan dengan 18 program dan janji kampanye gubernur terpilih, yang regulasinya 18 program tersebut baru efekti paling cepat dilaksakanan tahun 2022. 

Wah ini keren, ini gebrakan yang sensational, ada juga kawan-kawan yang bertanya kapan IPP gratis ? kapan pajak motor gratis ? dan lain sebagainya yang intinya menagih janji kampanye 18 program gubernur terpilih. Sementara Walikota Bengkulu juga belum mampu menyelesaikan masalah dalam rumah tangganya sendiri perihal pendidikan, contohnya adalah masalah SDN 62 Kota Bengkulu yang tak kunjung usai. 

Usaha Walikota Bengkulu patut dihargai, karena telah berdampak pada hiruk pikuk pembebasan ijazah bukan saja di Provinsi Bengkulu tapi di Indonesia dan mendunia. Bahkan saat ini sekolah-sekolah yang menahan ijazah ketar ketir kalau-kalau akan viral seperti SMKN 6 Kota Bengkulu. Akan tetapi apa yang dilakukan menimbulkan pro dan kontra, karena dirasa metodennya kurang elegan. 

Disisi lain masih banyak permasalahan di Kota Bengkulu seperti masalah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik ibu Kasni Anita (36) ternyata jaraknya tidak jauh dari kediaman Walikota Bengkulu terletak di Jl. Cendana I, Gang Jambu III, RT 08 RW 02, Kel. Sawah Lebar, Kec. Ratu Agung Kota Bengkulu. Inilah yang saya bilang Kuman di Seberang Lautan Tampak., tapi Gajah di Pelupuk Mata Tiada Tampak.

Dan menurut catatan, bahwa keluarga Ibu Kasni Anita adalah warga Kota Bengkulu, memiliki latar belakang sebagai warga yang tidak mampu, memiliki rumah berdinding papan dan berlantai tanah dengan ukuran sekitar 3×6 meter serta peralatan rumah seadanya. Rumah tersebut dihuni oleh 6 orang yaitu ibu Kasni dan suaminya Bapak Burmawi beserta  4 orang anaknya. 

Menurut saya rumah ini adalah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) baik dari segi kesehatan maupun dilihat dari ukuranya, karena kreteria rumah layak huni adalah struktur kontruksi yang kuat, luas bangunan, sanitasi yang baik, serta tersedianya jaringan air bersih. Telah 7 tahun tinggal dittempat ini ibu Kasni Anita yang tercatat at sebagai keluarga miskin, namun keluarga ini belum perna menerima bantuan dari pemerintah baik kota maupun provinsi Bengkulu. Padahal banyak sekali program yang bisa diakses untuk Rumah Layak Huni, missal program BSPS. Program Baznas, Program Dinas Sosial, jadi bagaimana orang yang sangat dakat dari kediaman walikota bisa kondisinya seperti ini. Dikisahkan oleh Ibu Kasni Anita, sejak beberapa tahun terakhir dirinya sering didata pak RT setempat, namun hingga saat ini keluarganya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Ketika opini ini saya sampaikan “Alhamdulillah ibu Kasni Anita sudah mendapatkan bantuan langsung dari Dinas Sosial Provinsi Bengkulu. Berupa berupa bahan sembako, 1 paket peralatan dapur, paket anak dan lansia, 15 sak semen dan seng 1 kodi. Dan semoga program pemerintah yang mampu menyentuh dan riil bisa sampai kepada keluarga Ibu Kasni Anita warga Kota Bengkulu yang berjuluk RELIGIUS.

Dan tentunya tugas pemerintah dan kita semua untuk bisa punya rasa emapti, atas keterbatsan orang-orang yang terutama berada disekitarnya kita. Dan semoga bantuan kepada keluraga ini tidak hanya sebatas pemberian bantuan tersebut, akan tetapi semoga Ibu Kasni Anita akan mendapatkan bantuan sebagaimana keluarga tidak mampu lainnya. Seperti program bantuan PKH, bantuan BPJS Kesehatan dan bantuan pendidikan bagi anaknya.

Menyikapi perihal ini tentu PR besar bagi Walikota Bengkulu, yang memandang kedepan secara cermat ketika orang lain yang punya kewenangan, tetapi rakyat yang berada disekitarnya luput dari perhatian padahal ini adalah kewenangan yang sesungguhnya. Istilahnya “Saying it’s easy, doing it’s hard” , semoga Walikota bisa merampungkan permasalahan di Kota Bengkulu, dan tanpa melukai persaan siapapun, agar statemen beliau HIDUP BAHAGIA, menjadi kenyataan. Wallahualam Bissawab.

 

Oleh : Rusmiadi, S.Pt. 

Dewan Penasehat Porta Bengkulu Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *