BENGKULU – Provinsi Bengkulu kembali menorehkan prestasi dengan meraih Rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI), kategori Menjahit Bendera Merah Putih sebanyak 1945 orang. Rekor ini diserahkan secara langsung oleh perwakilan MURI kepada Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nopian Andusti.
Menariknya, kegiatan pemecahan Rekor MURI ini dilaksanakan di Rumah Kediaman Ibu Fatmawati Seokarno, ibu negara pertama yang menjahit bendera Republik Indonesia.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nopian Andusti menjelaskan, diangkatnya tema menjahit Bendera Merah Putih dan sebanyak 1945 bendera adalah untuk kembali mengingat sejarah lahirnya bendera pusaka sang saka merah putih.
“Kita ingin mengangkat sejarah lahirnya bendera pusaka sang saka merah putih yang dahulu dijahit sendiri oleh ibu negara pertama, ibu Fatmawati seorang putri dari Bengkulu,” jelas Sekda Prov. Nopian Andusti.
Ia pun menambahkan, selain untuk mengangkat sejarah lahirnya bendera pusaka, tujuan diselenggarakannya acara ini guna untuk mengokohkan eksistensi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 sebagai konsensus nasional.
“Ini untuk membangkitkan keberanian masyarakat Indonesia untuk bersatu dan bersama menyuarakan cinta tanah air serta komitmen kepada konsensus nasional,” tambah Nopian Andusti.
Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rahman yang turut hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan bahwa kegiatan adalah sebuah penghagaan kita kepada masyarakat Bengkulu.
Khususnya kepada kepada Ibu Fatmawati, Kepada Bung Karno yang telah memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
“Dirumah yang bersejarah ini Kirab Satu Negeri ini menunjukan rasa cinta kita, penghormatan kita, penghormatan kita kepada masyarakat Bengkulu,” teang Adung Abdul Rahman.
Pada kesempatan ini Sekda Prov. Nopian Andusti bersama Kapolda Bengkulu, Danlanal, Rektor Unib serta Kepala OPD Provinsi Bengkulu juga ikut menjahit Bendera sang saka Merah Putih.(Adv/01)