Bengkulu, Realitapost.com — Berdasarkan hasil laporan dan pemaparan yang disampaikan manajemen Perumda PDAM Tirta Hidayah Kota Bengkulu dalam Hearing yang digelar Komisi III DPRD Kota Bengkulu beberapa waktu silam menunjukkan data bahwa perusahaan plat merah tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 3 milliar pada tahun 2024. Mirisnya lagi, dengan kondisi yang sudah merugi, pihak PDAM masih nekat memberikan setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1 milliar kepada Pemerintah untuk tahun 2025.
Hal itu membuat Komisi III DPRD Kota Bengkulu geleng-geleng kepala dengan sistem pengelolaan keuangan yang dikelolah manajemen PDAM Tirta Hidayah selama ini yang mestinya bisa untung jika dikelolah secara baik.
Ketua Komisi III, Marliadi, usai rapat hearing tersebut menegaskan bahwa dengan hasil laporan dan penjelasan yang telah disampaikan PDAM Tirta Hidayah, bisa disimpulkan bahwa kondisi Perumda PDAM Tirta Hidayah dalam keadaan “Sakit” alias tidak sehat dalam sisi pengelolaan keuangan.
“Jadi dari hasil hearing kita hari ini dan kita lihat fakta di lapangan dan fakta administrasi bahwa memang kondisi PDAM kita itu memang tidak baik-baik saja. Bahkan Dari laporan keuangan berapa tahun terakhir ini memang masih mengalami kerugian. Artinya secara kesimpulan kami meminta Perumda Tirta Hidayah ini berbenah secara keseluruhan untuk memperbaiki manajemennya. Logikanya kalau sehat, kenapa tak setor PAD?,” tegas politisi Gerindra Marliadi.
Dia berharap Perumda Tirta Hidayah ini bisa memberikan kontribusi yang baik bagi daerah sehingga memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Apalagi saat ini terlalu banyak keluhan-keluhan dari masyarakat yang disampaikan kepada anggota DPRD terkait distribusi air yang tidak mengalir, adanya bilang kadang hidup, kadang mati.
“Jadi ini salah satu sebab pengelolaan tatakelola administrasinya bermasalah. Nah itu semua kita minta ada perbaikan-perbaikan ke depannya. Tentu hasil hearing ini nanti akan menjadi rekomendasi kami di Komisi III untuk menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota,” tegas Marliadi.
Ironisnya lagi, Direktur Perumda Tirta Hidayah Samsu Bahari saat dikonfirmasi awak media usai hearing dengan Komisi III DPRD Kota, masih ngotot dengan pernyataannya bahwa kondisi PDAM saat ini tetap sehat berdasarkan laporan hasil audit BPKP.
“Alhamdulillah banyak masukan, saran, dan pendapat dari DPRD untuk kebaikan ke depan. Perihal masalah secara keseluruhan tidak. Karena kita hasil audit dari BPKP ini menjelaskan bahwa PDAM masih keadaan sehat. Hasil daripada audit BPKP, kantor akuntan publik yang independen itu dinyatakan kita wajar tanpa pengecualian,” jelas Samsu.(Damar)