|
Plt Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah didampingi Kadis Dikbud Provinsi, Budiman Ismaun dan pejabat Kemeterian Kemendikbud secara simbolis memukul dol tanda dibukanya kegiatan FGD Inpres Nomor 9 Tahun 2016 |
BENGKULU – Bertempat di ruang rapat serba guna Pemda Provinsi Bengkulu, Kamis pagi (29 Maret 2018), Plt Gubernur Dr.Rohidin Mersyah, MMA, membuka secara resmi kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Implementasi Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dihadiri seluruh tamu undangan dari jajaran Kepala Sekokah se-Provinsi Bengkulu.
Dihadapan peserta acara FGD, orang nomor 1 di Bengkulu ini mengapresiasi kegiatan FGD tersebut dan berhatap dapat segerap diterapkan disemua Sekah SMK se Provinsi Bengkulu. Revitalisasi yang tertuang dalam Implementasi Inpres telah mewajibkan seluruh SMK untuk memiliki keterampilan dan kompetensi berbasis Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
|
Plt Gubernur memberikan pandangan dan motivasi kepada Kepala SMK agar terus meningkatkan mutu lulusannya guna memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri |
“Sesuai amanat Inpres tersebut maka mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus mampu menjadi garda terdepan dalam kesiapan bersaing diera kemajuan teknologi saat ini yang semakin pesat,” ujar Rohidin depan Kasubdit Penyelarasan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Sarriadi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu sekaligus
Penjabat Walikota Bengkulu Budiman Ismaun, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan
Bengkulu Endang Kurnia, 75 Pelaku Dunia Usaha dan Industri se-Provinsi
Bengkulu serta Kepala SMK se-Provinsi Bengkulu.
|
Peserta acara FGD tampak khitmat mengikuti jalannya kegiatan |
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Budiman Ismaun, menyatakan bahwa melalui Inpres tersebut maka semua SMK se Provinsi Bengkulu sudah wajib menerapkan lulusan yang mudah diserap dunia usaha dan dunia industri.”Persaingan keterampilan tenaga kerja menjadi perhatian serius pihak Sekolah. Kalau setiap lulusan SMK memiliki skil dan handal maka tidak susah diserap pelaku usaha dan pelaku industri,” ujarnya.[ADV/Damar]