banner 728x250

Penjabat Walikota Pantau Pengembangan Sekolah Autis Center

banner 120x600


BENGKULU – Penjabat
Walikota Bengkulu Budiman Ismaun melakukan pemantauan sekolah Autis Center yang
berada di Jalan Irian Tanjung Jaya Kota Bengkulu, Kamis (05 April 2018).
Menurutnya, pelayanan autis center ini sudah
cukup bagus. Baik itu dari sisi gedung dan tenaga terapis yang ada disana.
Hanya saja, masih banyak masyarakat yang belum
tahu dengan keberadaan gedung yang dibangun pada tahun 2014 tersebut. 
Karena
itu, ia berharap dengan adanya sosialisasi pihak terkait agar banyak masyarakat
yang megantarkan anaknya untuk terapi ke sana.
Tak
hanya meninjau pusat layanan autis, Budiman juga mengecek keberadaan Sekolah
luar Biasa (SLB) yang berada satu komplek dengan autis center. Menurutnya,
fasilitas bangunan sekolah tersebut masih perlu perbaikan.
Ia
juga menilai jumlah guru yang mengajar di SLB tersebut juga kurang. Ia mengaku
telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) agar ada rekrutmen
guru untuk mengajar di sekolah yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono itu.”Saya sudah minta kepala BKD agar rekrutmen guru SLB diperbanyak
karena saat ini baru tiga PNS di sini,” jelasnya
Kepala
SLB Autis Center, Wardani mengungkapkan saat ini SLB di sana hanya ada untuk
peserta didik tingkat SD dan SMP. Dia berharap kedepannya ada penambahan hingga
tingkat SMA.”Seharusnya sampai SMA supaya sistem pendidikannya bisa nyambung,”
ucapnya.
Saat
ini, tambahnya, jumlah guru di sana ada 17 orang. Dari 17 orang itu, hanya 3
orang yang PNS. Ini juga harus menjadi perhatian pemerintah agar ada penambahan
jumlah guru.”Karena 1 guru itu maksimal menangani 3 hingga 5 murid,” tutupnya.
Terpisah,
Kepala Layanan Anak Berkebutuhan Khusus Autis Center Bengkulu Darlan Hamidi
mengakui bila masih sedikit masyarakat yang mengetahui keberadaan pusat layanan
tersebut. Padahal, ada banyak hal yang bisa dilayani di sana.
“Saat
ini peserta terapi kita ada 42 anak, dari 42 itu hanya 6 anak yang autis. Jadi
memang kita tidak hanya melayani yang autis saja, tapi berkebutuhan khusus lainnya
juga bisa,” ungkapnya.
Sejauh
ini, ia menyampaikan, jumlah tenaga terapis yang ada di sana mencapai 32 orang.
Mereka ini terdiri dari tenaga ahli medis, psikolog, fisioterapi, terapis dan
medis.(Budi/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *