banner 728x250
Blog  

Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Minyak Goreng Dimulai

banner 120x600

REALITAPOST.COM – Sesuai rencana, Kamis ini Pabrik Minyak Goreng secara resmi akan di lounching di Kabupaten Seluma.

Kepada wartawan, Presiden Direktur PT. Sudevam, Lalit Kumar, saat diwawancari awak media menegaskan, pembangunan pabrik minyak goreng kelapa sawit masih dalam tahap proses.
Sejauh ini, diakui oleh Lalit Kumar, proses pembangunannya masih berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti.
Usai dilounchingnya dengan peletakan batu pertama ini nanti,  melakukan persiapan pengurusan izin serta segala kebutuhan operasionlanya.
“Di provinsi maupun di negara manapun, soal kendala itu ada, namun kami tidak tidak perlu berbicara soal itu. Karena tanpa berjuang kalau berhasil itu rasanya kurang mengenakan,” ujar Lalit, Rabu (14/11/2018).
Pabrik minyak goreng kelapa sawit ini, lanjutnya, jika telah beoperasi akan mampu memproduksi 1000 ton minyak goreng per harinya.
Disampaikannya lebih lanjut, pihaknya berkomitment akan memproritaskan pekerja asal dari daerah Provinsi Bengkulu, kecuali untuk tenaga teknis yangmemerlukan orang yang punya keahlian khusus.
“Dibutuhkan sekitar 1500-an tenaga pekerja untuk pengoperasian pabrik tersebut, dimana 90 – 95 persennya dari pekerja lokal,” ujar pria yang berasal dari Negara India ini.
Selain itu, pihaknya juga berkomitment untuk mensejahterakan petani, dengan membeli Tandan Buah Segar (TBS) milik petani lokal dengan harga yang disesuaikan dengan peraturan yang ada.
“Kami akan membeli satu kilo TBS kepada petani sebesar Rp890 rupiah, dan kami jemput dilokasi, kami mau petani bahagia,”ungkapnya.
Diperkirakan pabrik ini akan beroperasi pada awal tahun 2021, dan setelah semua tahap proses dan perizinannya kelar.
Dalam lounching pabrik minyak goreng ini nanti, kata Lalit lagi, dirinya juga akan membawa teman-teman investor untuk melihat langsung potensi yang ada di Provinsi Bengkulu ini.(gol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *