PESIBAR – Aksi protes dan rasa peduli masyarakat terhadap nasib
SDN 3 atas tindakkan Pemerintah Pesisi Barat Provinsi Lampung yang membongkar dan
memindahkan secara sepihak kegiatan belajar mengajar sekolah tersebut kian
meluas.
SDN 3 atas tindakkan Pemerintah Pesisi Barat Provinsi Lampung yang membongkar dan
memindahkan secara sepihak kegiatan belajar mengajar sekolah tersebut kian
meluas.
Jika
sebelumnya sejumlah LSM dan gabungan masyarakat telah melakukan aksi koin peduli
bagi ratusan murid SDN 3. Kini giliran, gabungan Mahasiswa dan Pemuda Pesisir
Barat yang ada di Provinsi Lampung ikut terpanggil hatinya menggelar aksi
serupa.
sebelumnya sejumlah LSM dan gabungan masyarakat telah melakukan aksi koin peduli
bagi ratusan murid SDN 3. Kini giliran, gabungan Mahasiswa dan Pemuda Pesisir
Barat yang ada di Provinsi Lampung ikut terpanggil hatinya menggelar aksi
serupa.
Fibriand
Andika, Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa, Pemuda Pesisir Barat, kepada
wartawan, mengaku prihatin dengan sikap arogansi Pemerintah Daerah Pesisir
Barat yang tega membongkar gedung SDN 3 Pasar Krui Pesisir Barat secara sepihak
dan tanpa pesiapan lokasi lain.
Andika, Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa, Pemuda Pesisir Barat, kepada
wartawan, mengaku prihatin dengan sikap arogansi Pemerintah Daerah Pesisir
Barat yang tega membongkar gedung SDN 3 Pasar Krui Pesisir Barat secara sepihak
dan tanpa pesiapan lokasi lain.
“Tentu saya
Mahasiswa yang berasal dari Pesisir Barat, sangat prihatin melihat adik adik
saya yang di Krui melakukan ujian tengah semester di halaman sekolah. Aksi koin
peduli ini sejatinya sebagai wujud kepedulian kami terhadap nasib adik-adik
kamidan berharap bisa langsung ke
Pesisir Barat untuk menyampaikan rasa prihatin kepada dewan guru dan murid SDN
3 yang kondisinya memperihatinkan korban dari kebijakan pemerintah setempat,”
ujar Riand
Mahasiswa yang berasal dari Pesisir Barat, sangat prihatin melihat adik adik
saya yang di Krui melakukan ujian tengah semester di halaman sekolah. Aksi koin
peduli ini sejatinya sebagai wujud kepedulian kami terhadap nasib adik-adik
kamidan berharap bisa langsung ke
Pesisir Barat untuk menyampaikan rasa prihatin kepada dewan guru dan murid SDN
3 yang kondisinya memperihatinkan korban dari kebijakan pemerintah setempat,”
ujar Riand
Seperti
diberitakan sebelumnya, siswa SDN 3 Pasar Krui yang berdiri sejak Tahun 1910
tersebut, harus menjalankan ujian tengah semester di halaman sekolah yang
mereka tumpang, akibat sekolah nyaman dengan fasilitas lengkap yang mereka
gunakan selama ini digusur oleh Pemkab Pesisir Barat.
diberitakan sebelumnya, siswa SDN 3 Pasar Krui yang berdiri sejak Tahun 1910
tersebut, harus menjalankan ujian tengah semester di halaman sekolah yang
mereka tumpang, akibat sekolah nyaman dengan fasilitas lengkap yang mereka
gunakan selama ini digusur oleh Pemkab Pesisir Barat.
Atas
peristiwa tersebut, Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Pesisir Barat (HMPPB) Jumat
(30/3) melakukan aksi peduli pengumpulan Koin Peduli Pendidikan yaitu pada
Lampu Merah Way Halim Bandar Lampung harapan dapat membantu mempercepat proses
pembangunan gedung sekolah yang baru, yang walaupun telah digusur awal Tahun
2017, tetapi sampai saat ini tidak ada program pembangunan dan tidak
dianggarkan dalam APBD Pesisir Barat TA 2018.
peristiwa tersebut, Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Pesisir Barat (HMPPB) Jumat
(30/3) melakukan aksi peduli pengumpulan Koin Peduli Pendidikan yaitu pada
Lampu Merah Way Halim Bandar Lampung harapan dapat membantu mempercepat proses
pembangunan gedung sekolah yang baru, yang walaupun telah digusur awal Tahun
2017, tetapi sampai saat ini tidak ada program pembangunan dan tidak
dianggarkan dalam APBD Pesisir Barat TA 2018.
Sementara
Ketua Umum HMPPB Ahmad Erdi Mustika, mengaku akan menunggu respon DPRD, Pemkab
Pesisir Barat, apabila belum juga ada kejelasan, pihaknya akan melanjutkan aksi
lebih dari sebagai tamparan kepada Pemkab Pesibar, kami akan bawa permasalahan
ini ke Kementerian Pendidikan, sampai ada kejelasan dari pihak Pemkab. Selain
itu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ada di Pesibar diam membisu
tanpa ada respon seakan buta tuli.
Ketua Umum HMPPB Ahmad Erdi Mustika, mengaku akan menunggu respon DPRD, Pemkab
Pesisir Barat, apabila belum juga ada kejelasan, pihaknya akan melanjutkan aksi
lebih dari sebagai tamparan kepada Pemkab Pesibar, kami akan bawa permasalahan
ini ke Kementerian Pendidikan, sampai ada kejelasan dari pihak Pemkab. Selain
itu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ada di Pesibar diam membisu
tanpa ada respon seakan buta tuli.
“Hasil hari
pertama koin peduli Rp 972. 500 ribu akan kami serahkan ke DPRD, harapan kami
setelah adanya pengumpulan koin ini Pihak Legislatif agar para dewan yang
dipilih masyarakat tidak tidur dan Eksekutif bisa lebih peka terhadap
pendidikan di Kabupaten Pesisir Barat” pungkas Erdi.[DONGAH]
pertama koin peduli Rp 972. 500 ribu akan kami serahkan ke DPRD, harapan kami
setelah adanya pengumpulan koin ini Pihak Legislatif agar para dewan yang
dipilih masyarakat tidak tidur dan Eksekutif bisa lebih peka terhadap
pendidikan di Kabupaten Pesisir Barat” pungkas Erdi.[DONGAH]