banner 728x250

Pemkot Dituding Bakal Rugikan Banyak Pihak

banner 120x600

RealitaPost.com, Bengkulu – Sikap keras  Walikota Bengkulu Helmi Hasan, memindahkan lokasi SDN 62 Kota Bengkulu mendapatkan respon penolakan banyak pihak.

Bukan hanya Wali murid dan para siswa yang menolak pindah lokasi sekolah. Tapi  kalangan masyarakat juga ikut mengkritisi sikap arogan Walikota Helmi Hasan yang rela mengorbankan nasib para murid demi keegoisan sang Walikota.

Yanto, warga sekitar lokasi SDN 62, mengaku heran dengan sikap keras sang Walikota tersebut. Ia meminta Walikota dapat berfikir bijak dan arif dalam menyelesaikan konflik SDN 62 tersebut. Apalagi baru-baru ini Pemkot dinobatkan sebagai Kota Layak Anak tingkat Nasional yang harusnya mampu mengedepankan hak anak belajar yang aman dan nyaman.

“Ingat membangun gedung sekolah baru bukan semudah membalikkan telapak tangan. Ingat nasib para murid dan perasaan wali murid serta guru yang mengajar. Biaya yang timbul bukan biaya materi pembangunan semata tapi biaya sosial yang ditimbulkan harusnya jadi pertimbangan matang sang Walikota,” terangnya.

Tidak ada cara terbaik dan elegan selain dengan mengembalikkan kegiatan belajar mengajar siswa SDN 62 Kota Bengkulu kelokasi semula. Banyak manfaat yang didapat Pemkot bila opsi itu diambil.”Baiknya Stop rencana pemindahan karena banyak pihak yang dirugikan,” serunya.

Terpisah, pengamat politik Unib, Panjir Suminar kepada wartawan ini, meminta Walikota untuk segera mengkaji ulang rencana pemindahkan lokasi SDN 62 Kota Bengkulu ke lokasi baru. Justru kebijakkan itu, dinilai bukan solusi tepat bagi semua pihak dalam upaya penyelesaian. Melainkan akan membuat Pemkot menjadi rumit sendiri bahkan ada potensi masalah baru akan muncul dikemudian harinya.

“Makanya saran saya agar Walikota mempertimbangan segala aspek buruknya. Bukan hanya aspek nilai biaya pembangunan semata. Apalagi Pemprov telah berkomitmen menawarkan diri untuk ikut membantu biaya penyelesaian ganti rugi lahan senilai Rp 1,4 M. Tawar ini tentu menjadi kabar baik bagi pemkot ditengah kekurangan dana biaya ganti guri yang telah ditetapkan pihak ketiga,” sarannya.

Jika Pemkot masih bersikukuh memindahkan, sambung dia, hal ini akan memiliki dampak tidak baik bagi kelangsungan peserta didik SDN 62 Kota Bengkulu lantaran dipaksa belajar menumpang selama proses pembangunan sekokah baru selesai.”Membangun gedung baru jauh lebih besar biayanya,” cetusnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *