banner 728x250

Resmi Dikelola Angkasa Pura, Walikota: Ekonomi Kota Bengkulu Tumbuh

banner 120x600
Bengkulu –  Walikota Bengkulu Helmi Hasan menyambut baik diresmikannya penandatangan kerjasama pengelolaan bandara Fatmawati oleh PT Angkasa Pura II dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Menurutnya, skema kerjasama ini akan berdampak positif bagi Kota Bengkulu. Sebab, Angkasa Pura (AP) sebagai perusahaan plat merah akan lebih efektif dalam melakukan pembangunan bandara yang ada di Padang Kemiling tersebut. 
 
“Sebagai BUMN, Angkasa Pura akan lebih leluasa mengembangkan Bandara Fatmawati. Misalnya run away nya akan dikembangkan, rute-rute penerbangannya akan diperbanyak,” kata Walikota Helmi, usai menghadiri penandatanganan kerjasam Kemenhub dan AP, di Jakarta, Minggu (13/10). 
 
Bak efek domino, lanjut Helmi, berkembang dan majunya bandara sebuah daerah juga akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu. “Kota Bengkulu akan diperhatikan dari segala sisi,” imbuhnya.
 
Perjalanan panjang pengembangan bandara Fatmawati
Soekarno, akhirnya menemukan titik terang. Ditjen Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan secara resmi memberi mandat pengelolaan Bandara
Fatmawati Soekarno Bengkulu ke Angkasa Pura II.

Mandat
tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang
Milik Negara (BMN) Pada Bandar Udara Kelas I HAS Hanandjoeddin dan
Fatmawati Soekarno yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub
Polana B. Pramesti dan President Director Angkasa Pura II Muhammad
Awaluddin di Jakarta, Minggu 13 Oktober 2019.

Selama
dua tahun terakhir, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah secara intensif
melakukan pembahasan bersama Presiden, Wakil Presiden, Kementerian
Perbubungan kemudian Angkasa Pura II, dan beberapa steakholder, agar
Bandara Fatmawati Soekarno dapat dikembangkan di bawah pengelolaan
Angkasa Pura II.

President
Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, dengan
diserahkannya secara resmi pengelolaan bandara ini, maka Angkasa Pura II
sekarang mengelola 19 bandara.

“Hari
ini merupakan bagian dari sejarah bagi Angkasa Pura II karena
portofolio pengelolaan bandara kami bertambah menjadi 19 bandara melalui
skema KSP Barang Milik Negara pada tahun ini,” tegasnya.
 
Dalam
waktu dekat, prioritas yang akan dilakukan PT Angkasa Pura II, sesuai
arahan dari kepala daerah dalam hal ini pak Gubernur Bengkulu. Pertama,
Bengkulu akan menjadi destinasi utama, salah satunya bagaiamana menambah
frekuensi dari dan ke Bandara Fatmawati Bengkuku. Termasuk juga
menambah rute dan jurusan baru. 

“Kedua,
PT Angkasa Pura II akan mulai melakukan pembangunan kawasan termasuk
pelayanan, kenyamanan dan keselamatan penerbangan,” terangnya.

Pihak
Angkasa Pura II menargetkan proses koordinasi selesaikan sebelum akhir
tahun. Agar proses pembangunan bisa dijalankan di program rencana kerja
perusahaan tahun 2020.

“Alokasi
anggaran investasinya untuk Bengkulu, sebesar 622,6 miliar dalam tahap
pertama untuk rencana kerja 30 tahun, dan seluruh anggaran dari angkasa
pura II,” tambah Awaluddin.

Investasi
tersebut disiapkan untuk pembangunan terminal baru, dalam dua tahap
guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun
mendatang.

PT Angkasa
Pura II menegaskan, 19 bandara yang berada di bawah PT Angkasa Pura II
termasuk Bengkulu, dipastikan memiliki standar global.

Terkait
kemungkinan Bengkulu menjadi Bandara Internasional, PT Angkasa Pura
akan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, dan bersama Pemerintah
Daerah akan terus mendorong upaya dan potensi tersebut, sehingga menjadi
usulan konkrit.

Sementara
itu, Menteri Perhubungan Budi Karya berharap, agar Angkasa Pura II
dapat mempertahankan profesionalitas, dalam pengelolaan bandara yang
diserahkan pengelolaannya oleh pemerintah.

“Keprofesionalitasan
harus ditunjukkan karena di sini kita bisa menunjukkan kepada khalayak
bahwa proses yang diminta oleh Pak Presiden ini tepat dan mendatangkan
kemanfaatan,” jelas Menhub.

Di
lokasi yang sama, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengaku optimistis,
Angkasa Pura II dapat mengembangkan Bandara Fatmawati Soekarno sehingga
dapat mendukung pertumbuhan perekonomian Bengkulu.

“Alhamdulillah
setelah 2 tahun intensif melakukan pembahasan akhirnya malam ini secara
resmi beralih ke AP II, dapat dikembangkan sepenuhnya oleh AP II. Kita
menyambut baik,” ujar Gubernur Bengkulu.

Gubernur
Rohidin berharap, Pemerintah Kota Bengkulu segera melakukan review
terhadap tata kelola kota, dalam rangka pengembangan Bandara dan
sekitarnya.

“Review RTRW
Kota Bengkulu terutama pemanfaatan ruang di kawasan Bandara Fatmawati,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, karena ke depan akan tumbuh
kawasan pergudangan, pertokoan, pusat kuliner dan perumahan,” pungkas
Gubernur.

//DPR RI Apresiasi Gebrakan Gubernur Rohidin

Penyerahan
mandat pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, oleh Ditjen
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan ke Angkasa Pura II, mendapat
apresiasi dan respon positif anggota DPR RI M. Soleh.

“Ini
merupakan perjuangan Gubernur Rohidin, sudah beberapa upaya
dilakukannya, agar ini terwujud, saya menjadi saksi perjuangan gubernur,
alhamdulilah malam ini terwujud,” ujar M. Soleh yang juga mantan Ketua
DPD RI ini.

M. Soleh
yakin, pengembangan Bandara Fatmawati Bengkulu, dapat mendongkrak
pembangunan nasional khususnya kawasan pulau Sumatera.

“Selanjutnya,
kita kembali dorong bersama Bandara Fatmawati menjadi Bandara
Internasional dan kita harus optimis ini akan terwujud,” tambah M.
Soleh.

M. Sholeh berharap, Bandara Fatmawati menjadi etalase Provinsi Bengkulu dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *